Banyak Tornado di Amerika Serikat, Ini Alasannya

Tornado memang dapat terjadi dimanapun kecuali benua Antartika. Di Indonesia sendiri, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 1577 bencana mengenai cuaca buruk terjadi pada tahun 2021. Meskipun demikian, jumlah kejadian tornado di Indonesia masih kalah banyak dengan Amerika Serikat. Apa alasannya?

Bagi kalian yang sering nonton film disaster ala Hollywood pasti tahu kalau tornado biasanya muncul di beberapa bagian di Amerika Serikat seperti Texas dan Oklahoma. Bukan kebetulan, data menunjukkan bahwa tiap bulannya, rata-rata Amerika Serikat dilanda hampir 100 tornado. Pada tahun 2021, National Weather Service (NWS) mencatat 1307 tornado terjadi di Amerika Serikat, dengan level terbesar tornado mencapai EF4.

Tornado biasanya diukur oleh sistem bernama Enhanced Fujita Scale. Enhanched Fujita atau skala EF mengklasifikasi tornado dari EF0 hingga EF5 berdasarkan kecepatan angin dan kerusakan yang ditimbulkan. EF0 adalah jenis tornado terlemah dengan kecepatan 65-85 mil per jam dan EF5 tornado adalah yang terkuat dengan kecepatan lebih dari 200 mil per jam.

Tornado Alley: "Sarang" Tornado Amerika Serikat

Jadi ada yang unik dari bentuk geografis Amerika Serikat. Ada batasan nonfisik di Amerika Serikat bagian tengah bernama Tornado Alley atau Lorong Tornado. Biasanya Tornado Alley mencakup negara-negara bagian seperti South Dakota, Nebraska, Colorado, Kansas, New Mexico, Texas, serta Oklahoma. Tetapi, cakupan tersebut dapat berubah seiring waktu.

Mengapa area tersebut strategis? Tornado Alley menyediakan apa yang dibutuhkan tornado untuk dapat terbentuk. Untuk membuat tornado, kalian perlu badai petir Supercell, badai petir raksasa yang berotasi, menghasilkan hujan deras disertai es, petir yang dahsyat, serta angin yang berhembus kencang, berbeda dengan badai petir pada umumnya.

Pada proses pembentukan badai biasa, karena mekanisme tertentu, udara hangat naik bertemu dengan udara dingin yang selanjutnya akan berkondensasi dan menghasilkan awan. Lama-kelamaan kumpulan uap air akan mengepul dan semakin berat, lalu hujan akan terjadi karena dorongan udara dingin kebawah dan badai berakhir dengan sendirinya seiring menghilangnya udara hangat yang naik tadi.

Untuk menjadikan Tornado Alley "rumah" bagi tornado, dari Teluk Meksiko udara hangat yang naik dipelintir oleh kencangnya udara dingin yang bergerak dari Pegunungan Rocky Mountain. Badai yang dihasilkan pun ikut berputar dan perputaran badai ini dinamakan mesocyclone. Jet stream atau angin kencang yang dihasilkan Pegunungan Rocky Mountain begitu kuat hingga udara hangat tetap kering dan bertahan lama yang lama-kelamaan pusaran udara hangat semakin menyempit hingga menyentuh dasar tanah. Itulah yang kita lihat sebagai tornado.

Tornado Paling Mematikan dalam Sejarah Amerika Serikat

Tornado termematikan sepanjang sejarah Amerika Serikat adalah Tri-State Tornado pada 1925. Dengan kecepatan hampir 300 mil per jam, Tornado yang bergerak dari Missouri hingga Indiana selama 3 jam 30 menit tersebut, memorak-porandakan rumah dan bangunan dengan menghasilkan setapak sejauh 220 mil, serta menewaskan hampir 700 orang.

Kalau bertemu dengan fenomena alam yang satu ini apa yang akan kalian lakukan? Jangan panik, cepat masuk ke dalam bangunan atau basemen dan pergi ke ruangan yang tanpa jendela, gunakan helm, bantal dan hal lain yang dapat melindungi tubuh kalian.

Bagi sebagian orang di luar sana yang tertarik akan cuaca dan iklim seperti meteorologis, tornado biasanya dikejar untuk dijadikan bahan penelitian dan diawasi. Tornado tidak dapat dicegah namun dapat dipantau agar daerah yang berpotensi dilalui tornado dapat dilakukan mitigasi secara cepat untuk menyelamatkan nyawa orang-orang.